Skip to main content

Head Pompa Bilangan Reynold Dan Koefisien Gesek Pipa


Head mayor adalah kerugian yang di hasilkan oleh pipa akibat gesekan oleh fluida dan dinding pipa

Adapun metode penelitian yang akan dilakukan untuk menganalisa kerugian head mayor (kerugian gesek dalam pipa) adalah dengan cara metode eksperimental, metode eksperimental yang akan dilakukan adalah dengan  membuat sebuah alat perangkat uji, mengkalibrasi alat ukur debit fluida yang digunakan, pipa uji yang memiliki diameter yang berbeda, pengolahan data dan analisa hasil pengolahan data.
Alat dan Bahan
Dalam penelitian ini, alat dan bahan yang sudah di persiapkan sebelumnya akan dibuat menjadi sebuah rangkaian alat uji yang berupa alat praktikum fenomena dasar untuk meneliti bentuk fenomena aliran laminar dan turbulen. Adapun rangkaian alat uji  yang telah dibuat seperti  gambar  di bawah ini, gambar tersebut  skematik dan komoponen perangkat uji.
Head Pompa Bilangan Reynold Dan Koefisien Gesek Pipa


Dari gambar 3.3 diatas dapat dilihat angka yang menunjukan komponen-komponen  dari perangkat uji, dengan keterangan sebagai berikut :
1.      Manometer.
2.      Air raksa.
3.      Bak penampung.
4.      Slang mano mater.
5.      Pompa.
6.      Gate Valve.
7.      Flow meter.
8.      tee.
9.      Elbow.
10.  Ball Valve
11.  Pipa uji 1 dengan diameter dengan18,8 mm.
12.  Pipa uji 2 dengan diameter dengan 22mm.
13.  Pipa uji 3 dengan diameter dalam 27.5 mm.

Cara Kerja Rangkaian Alat Uji
Cara kerja dari alat rangkaian uji adalah memompakan fluida (air) dari bak penampung menuju pipa uji yang melewati rangkaian pipa, flow meter, elbow, katup pipa uji dan melewati dua lubang kecil yang mana antara kedua lubang itu adalah jarak pipa uji. Dan jika sudah melewati pipa uji maka fluida melewati pipa yang kembali menuju bak penampungan.

Prosedur Pengujian
Setelah seluruh alat dan bahan tersusun menjadi satu alat pengujian maka di susunlah juga prosedur pengoperasian dari alat uji tersebut. Adapun perosedur pengujian alat peraga kerugian gesek head mayor sebagai berikut:
1.      Prosedur persiyapan pengujian :
a.       Melakukan pengecekan pada bak penampung air dan pastikan bak penampung terisi cukup air untuk melakukan pengujian.
b.      Pengecekan pompa pada posisi off  
c.       Pengecekan pada flow meter pada kecepatan debitnya 0 karena menggunakan flow meter digital apabila kecepatan debit pada posisi tidak di angka 0 kita set pada 0.
d.      Pengecekan pada katup pengatur debit pada posisi terbuka.
e.       Pastikan selang mano meter sudah terpasang pada pipa yang akan di uji.
2.      Perosedur menghidupkan alat pengujian :
a.      Hubungkan kabel ke sumber arus listrik dan pastikan saklar pada posisi off
b.      Kemudian tekan saklar pada posisi on.
c.       Jika terjadi kebocoran pada alat uji segera memutuskan sumber listrik tekan tombol off..
d.      Dan apabila terjadi gelembung pada mano meter tekan lepas selang mano meter kemudian masukan lagil.
3.      Prosedur mematikan alat pengujian
      Pada sasat sudah selesai melakukan pengujian atau akan lanjut melakukan ke pengujian untuk pipa selanjutnya maka kita perlu mematikan alat uji tersebut.  
a.       Putuskan arus listrik pada pompa atau tekan tombol off.
b.      Buka secara penuh kembali katup pengontrol debit.
4.      Prosedur pengoperasian pengambilan data:
a.       Pastikan kita sudah melakukan prosedur persiapan.
b.      Pastikan kita telah melakukan prosedur menghidupkan alat pengujian.
c.       Lakukan pengaturan debit dengan memutar katup pengantur debit sesuai debit yang dinginkan dengan melihat di flow meter.
d.      Pastikan tidak ada kebocoran yang terjadi di seluruh rangkaian alat uji.
e.       Dan lihat pada mano meter tidak ada gelembung apabila ada gelembung segera lepas pada selang mano meter kemudian masukan kembali.
f.       Mulai mengamati pada mano meter bada ketinggian di mano meter dengan pungujian pipa sepanjang 2 m.
g.      Setelah data di ambil kita barulah kita melakukan prosedur mematikan alat
pengujian.
Data Hasil Pengujian
Setelah melakukan pengujian maka di dapat data seperti tabel dibawah.

Tabel hasil pengujian



No
Qf
D1
D2
D3
(l/min)
hl (mm Hg)
hl (mm Hg)
hl (mm Hg)
1
14,3
8
4
1,5
2
16,3
12
6
2,5
3
20,3
17
8
3
4
24,3
23
10
4


Dari hasil data pengujian maka bisa kita olah
Perhitungan Diameter
Dari data hasil pengujian rangkaian alat uji , maka didapatlah hasil yaitu :

diameter

Perhitungan Kecepatan Alir
Dari data hasil pengujian dapat di hitung kecepatan aliran dalam pipa, bilangan reynold dan faktor gesekan pipa (f ) dengan variasi diameter pipa. Dan kecepatan aliran dapat di hitung dengan persaman rumus dimana:
kecepatan air

        
Perhitungan Bilangan Reynold
Perhitungan ini dengan menggunakan D1 dan Q1 maka bilangan reynold didapat sebagai berikut dimana:
Diketahui :        

Bilangan Reynold

4.4 Perhitungan koefisien gesek pipa( f )
Faktor koefisien gesek merupakan satuan tak berdimensi yang digunakan dalam persaman darcy weisbach untuk mendeskripsikan kehilangan tekanan akibat dalam aliran pipa maka nilai f didapat dalam persamaan rumus dimana:
Koefisien Gesek Pipa

Hasil Pengolahan Data
Dari seluruh hasil pengolahan data yang di cari  berdasarkan, data hasil kalibrasi, rumus persamaan kontinuita, rumus bilangan Reynold dan faktor koefisien gesek(f), maka hasil tersebut untuk diameter ½ inci, ¾ inci dan 1 incidapat dilihat pada tabel di bawah.

Tabel Kecepatan pada pipa
No
Qf (l/min)
D1
D2
D3
V (m/s)
V (m/s)
V (m/s)
1
14,3
0,740
0,540
0,345
2
16,3
0,980
0,715
0,456
3
20,3
1,221
0,891
0,569
4
24,3
1,462
1,068
0,682

Tabel  Bilangan Reynold
No
Qf(l/min)
D1
D2
D3
Re
Re
Re
1
14,3
17303
14776
11800
2
16,3
22915
19564
15597
3
20,3
28550
26843
19462
4
24,3
34186
29223
23327

Tabel Faktor gesekan pipa
No
Qf(l/min)
D1
D2
D3
f (faktor gesekan pipa)
f (faktor gesekan pipa)
f (faktor gesekan pipa)
1
14,3
0,0367
0,0399
0,0453
2
16,3
0,0313
0,0341
0,0441
3
20,3
0,0287
0,0296
0,0333
4
24,3
0,0270
0,0263
0,0313


Tabel persentase D1 hasil pengujian dan perhitungan
No
Qf(l/min)
D1
D1
perbandinga persentase


f (pengujian)
f (perhitungan)

1
14,3
0,0367
0,037
0,8 % < pengujiaan
2
16,3
0,0313
0,036
13,05% < pengujian
3
20,3
0,0287
0,0355
19,15 % < perhitumgan
4
24,3
0,027
0,035
22,85 % < perhitumgan


Tabel persentase D2 hasil pengujian dan perhitungan
No
Qf(l/min)
No
No
Perbandingan persentase
f (pengujian)
f (perhitungan)
1
14,3
0,0399
0,0365
8,52 % < pengujian
2
16,3
0,0341
0,034
0,2 % < pengujian
3
20,3
0,0296
0,0335
11,6 % <perhitungan
4
24,3
0,0263
0,033
20,3 % < perhitungan


Tabel  persentase D3 hasil pengujian dan perhitungan
No
Qf(l/min)
D3
D3
perbandingan persentase
f (pengujian)
f (perhitungan)
1
14,3
0,0453
0,036
20,5 % < pengujian
2
16,3
0,0441
0,034
22,9 % < pengujian
3
20,3
0,0333
0,033
0,9 % < pengujian
4
24,3
0,0313
0,032
2,1 % < perhitungan









Comments

Popular posts from this blog

BARTON CHART RECORDER

  BARTON CHART RECORDER  Barton Chart Recorder Merupakan alat yang digunakan untuk mengukur tekana dan suhu dalam suatu penggujian yang hasilnya di sajikan dalam bentuk kertas seperti gambar 1 dibawah. Barton ini sendiri sering di gunakan untuk pengujian pipa PE dan pipa carbon steel yang mana untuk mengukur kebocoran pipa dengan melihat tekanan dalam pipa tersebut. Dan untuk lama penggujian berdasarkan panjang pipa yang akan di uji untuk hasil penggujian biasanya di lihat pada kertas barton apakah ada penurunan tekanan atau tidak. Gambar 1 CARA MEMBACA CHART PADA BARTON Untuk yang pertama kita lihat pada gambar 2 dibawah dan kita lihat pada lingkaran paling luar ada angka 6 AM dan 6 PM ini menujukan waktu yang mana lama pengujuan sampai 24 jam tergantung panjang pipa apa bila pipa tidak terlalu panjang tidak sampai 24 jam. Kemudian kita lihat ada angka 15,30,45 dan sampai 135 ini menujukan tekanan dalam satuan Psi yang mana untuk besar tekan tergantung ukuran diameter pipa yang di uji

Pengalaman mengikuti psikotes,Interview tes dan tes kesehatan di pabrik roti

Modifikasi Motor Matic Jadi Gasstrack Keren Dan Mudah

Modifikasi matic menjadi gasstrack saat ini lagi banyak yang menggandrunginya   dalam tulisan ini saya akan menceritakan bagaimana cara merubahnya mulai dari awal samapai akhir. Saya sendiri merasakan bawah motor metik modifikasi gasstrack bisa menjadi sorotan apabila kita jalankan di jalan umum banyak mata yang memandangnya motor yang saya gunakan. Yah langsung saja untuk kali ini motor yang saya gunakan adalah motor Yamaha Mio sporty dan proses sebagai berikut: Untuk bagian roda depan ·          Mengunakan ring 17 untuk ukuran lebar ring 140 dan ban 2.75 ·          Mengunakan shok depan supra (bisa di sesuaikan selera anda) Untuk rangka motor ·          Untuk rangka motor mengalami perubahan dan bisa kita lihat pada gambar dibawah rangka aslinya di potong , untuk area pemotongan dilakukan pada area kones dan dasboard bawah dekat mesin dan untuk urusan ini saya biasanya membawa pada orang kepercayaan saya ·          Dan juga saya juga perna membuat rangka m